Penyembuhan Kencing manis dengan Sambiloto




Kencing manis adalah salah satu penyakit yang bisa dikatakan penyakit diabets militus, ada diabets kering dan diabets basah. Penyakit ini bisa disebut penyakit gula.
Bagi anda penderita tidak usah kuwatir, sebaiknya anda memperbaiki kuwalitas lifestyle bagi penderita atao memperhatikan pola makan dan minum.
Karena Alloh menciptakan penyakit pasti ada obatnya, maka dari itu maka kembalikan mental anda husus penderita, jangan lupa tumbuhan sangat bermanfaat untuk obat dan lebih aman. Salahsatunya adalah tumbuhan perdu yang ada di perbukitan rembang. Masarakatnya menyebutnya Sambiroto, sambiloto, empedu bumi.
Herbal Sambiloto adalah sangat mujarab untuk penyembuhan penyakit jenis  kencing manis, sehingga diyakini dan dikonsumsi nenek moyang kita. Maka dari itu jika anda memgambil dna membuat untuk obat kencing manis justru sangat baik dan alami.
Caranya adalah bisa di seduh dan bisa di buat kapsul. Sesui dengan kaidah Thibunnabawy dan metode tradisional atau pendekatan pengobat. 
Ulasan  lebih detil seperti yang diulas oleh situs di bawah ini. 
Sambiloto termasuk salah satu obat herbal yang sudah banyak diteliti khasiatnya secara ilmiah oleh peneliti Tanah Air. Sambiloto juga termasuk obat herbal yang sudah dimanfaatkan secara luas untuk mengobati beberapa penyakit, dalam bentuk kemasan modern.  
Sambiloto, seperti dapat dibaca di Wikipedia, dikenal dalam berbagai nama, antara lain sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura).


Di Negara India dan sekitarnya, tumbuhan ini dikenal dalam berbagai nama, di antaranya chooraita (Punjabi), kalmeg (Bengali), kariyatu (Gujarat), kirayat (Hindi). Di Tiongkok daratan, tumbuhan ini disebut chuan xin lien. Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini dikenal dengan nama green chirayta, creat, king of bitters, atau india echinacea. Berbagai nama itu disatukan oleh nama ilmiah Andrographis paniculata (Burm.f.) Wall. ex Nees, yang berlaku secara internasional.


Sambiloto merupakan tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya bisa mencapai 90 sentimeter. Asalnya diduga dari wilayah tropis Asia. Penyebarannya dari India meluas ke selatan sampai di Siam, ke timur sampai semenanjung Malaya, kemudian ditemukan di Jawa.


Sambiloto tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter dari permukaan laut, dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun dan suhu udara 25-32 derajat celcius.
Bambang Pujiasmanto, staf pengajar Fakultas Pertanian UNS, dalam penelitian untuk disertasinya, berjudul “Strategi Peningkatan Status Tumbuhan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) Menjadi Tanaman Budidaya”, menyebutkan masyarakat memanfaatkan bagian tajuk (daun dan batang) tumbuhan sambiloto sebagai bahan obat tradisional untuk obat penguat, obat demam, disentri, kolera, diabetes, sakit paru-paru, influenza, dan bronkhitis.


Berdasar Situs Wikipedia menyebutkan tumbuhan ini juga dimanfaatkan masyarakat untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika) dan terkena racun.


Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan air rebusan daun sambiloto 10 persen dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid.
Daun sambiloto juga dipercaya bisa digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus sampai mendidih dan diminum air rebusannya.
Ada beberapa tiem Dosen dan salah satu anggota tim peneliti sambiloto dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Agung Endro Nugroho MSi, Apt, seperti dikutip dari ugm.ac.id, mengatakan dari hasil percobaannya yang dilakukan pada mencit diketahui daun sambiloto mengandung  senyawa sebagai berikut : 
andrografolid, deoksiandrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-didehidroandrografolid, dan homoandro-grafolid.
Andrografolid dengan komponen fitokimia utama mampu menurunkan kadar glukosa darah dan ekspresi GLUT-4 pada tikus DM tipe 1.
Hasil penelitian yang disampaikan dalam sesi pararel Forum Riset Industri Indonesia ke-4 pada 2012, itu memang baru dilakukan pada tikus. Namun, sudah diketahui pemberian isolat andrografolid atau ekstrak herba sambiloto terpurifikasi selama lima hari menunjukkan aktivitas hipoglikemik yang poten pada tikus diabetes mellitus dengan resistensi insulin. Keduanya juga poten menurunkan kadar LDL dan trigliserida, namun tidak berefek terhadap kadar kolesterol dan berat badan tikus.
Kombinasi antara ekstrak terpurifikasi dan metformin menunjukkan aktivitas anti DM lebih rendah dibandingkan penggunaan tunggalnya. Yang menarik, dari temuannya andrografolid dan ekstrak sambiloto menurunkan kadar glukosa darah pada tikus DM tipe 2 resistensi insulin melalui peningkatan ekspresi protein GLUT4 pada jaringan otot.
Sambiloto, seperti dikemukakan Bambang Pujiasmanto, selama ini tumbuh di tempat terbuka seperti ladang, pinggir jalan, tebing, saluran atau sungai, semak belukar, di bawah tegakan pohon jati atau bambu. Masyarakat memanen tumbuhan ini dari habitat asli.
Ia mengingatkan, melihat kebutuhan sambiloto untuk obat tradisional sebanyak 709,6 ton simplisia basah setiap tahunnya, maka perlu upaya pembudidayaan tumbuhan sambiloto menjadi tanaman budidaya. 
Editor : Sotyati
Bisa anda dapatkan di NHC Center, atau hubungi kami di  0811163855

BEKAM HIJAMAH NHC CENTER TUBAN : 0811163855
Cara menyembuhkan Penyakit kencing manis di NHC Center, dengan menggunakan herbal atau tumbuhan alami. Sebelumnya kita ketahui penyakit ini.


Postingan Populer